Selamat Malam

Selamat malam . Apa kabar kamu ? Bagaimana dengan harimu ? Ku harap baik-baik saja ya. Aku lupa ini bulan keberapa, aku tak mendengar lagi tentang kabarmu. Kabar yang dulunya setiap menit tak pernah lepas dari perhatianku. Bagaimana dengan kabarku ? Apa kau tak gelisah tentangku ? Mungkin tidak, atau mungkin kamu juga diam-diam menyelipkan namaku di doamu sama sepertiku saat mengadahkan tangan ketika bercakap bersama Tuhan. Ah, seperti aku terlalu berharap..

Sosok yang kukenali dulu mungkin tak lagi sama, berawal dari hari yang tak pernah terkira akan terjadi. Kau mengatakan pisah padahal kita tak memiliki status apa-apa, Lucu.

 Sikapmu yang terlalu rentan yang membuatku cukup terbiasa dengan perhatian kau buat seperti permainan, aku juga tak mengerti bagaimana kau bisa anggap ini sebagai lelucon semata. Kau terbangkan dan kau hempaskan dengan jarak yang tak bisa kuhitung. Bolehkah kau jelaskan permainan apa ini ? Ini tak lucu sayang. Benar-benar tak lucu, jangan paksa aku untuk tertawa dengan hal yang membuatku terluka.

Aku terlalu hebat dengan sikap yang biasa-biasa saja, tak ada lagi penyesalan seperti beberapa bulan yang lalu, atau mungkin kau yang sekarang menyesal ? Entahlah . Aku cukup percaya dengan keadilan Tuhan, tapi sungguh kali ini aku benar-benar merindu, aku rindu permainan bodohmu itu.

Sesekali wajahku cukup geram jika wanita itu menjadi topik utamamu, wanita yang kau buat seolah berbeda . Apa mungkin semua wanita kau perlakukan semanis ini ? Jangan bergurau pria bodoh. Tidak semua perasaan bisa kau sentuh dengan permainanmmu yang tak lucu itu. Jangan buat perasaan yang benar-benar nyata kau anggap sekedar maya.

Kamu.. Dari jarak yang tak kuketahui lagi, sipemilik lesung pipi yang tak terlalu indah namun membuatku rindu, tolong... Jangan sampai seorang wanita yang mempermainkan permainanmu, karma itu benar-benar nyata. Tolong jangan sepelekan hal yang satu ini. Duniamu tak selamanya berada diatas.

Oh, ya.. Apa kabar dengan wanita itu ? Apa ia masih bersamamu ? Kirimkan salam untuknya ya. Tenanglah, aku tak akan menuliskan aibmu dihadapanmu. Maaf, bukan aibmu, Tapi aib kita ! Lucu juga ya menjadi seseorang bermuka dua, menjadi seseorang yang munafik, menjadi orang ketiga. Menjadi seseorang yang selalu tersalahkan. Kau yang brengsek atau aku yang murahan ? Kita sama-sama seorang pembohong ! Haruskah menyalahkan perasaan ?

Untukmu seseorang yang pada hari ini aku merindu leluconmu. Cukup sampai disini pria bodoh. Aku takut karma terlalu mengejarku terlalu dalam . 

Selamat Malam..

Bagaimana Kabarmu ?

Kekasih sahabatku ..

Nursyahria.

Comments

  1. cinta tidak selalu tampak indah, kita harus pandai merawatnya bila ingin tetap dalam 2 hati yang menyatu.

    ReplyDelete
  2. cerita yang menarik.. aku selalu suka karya2mu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts