Hening :')




Sekali lagi aku menatap langit-langit kamarku yang selalu menghiasi sudut malamku. Musik klasik kembali memenuhi sela-sela kamarku dalam keheningan malam yang cukup biasa aku rasakan . Aku kembali menarik nafas dengan cukup panjang berbaring dengan selimut yang menutupi seluruh bagian tubuhku . Aku memeluk guling seakan mencari sandaran untuk segala beban yang tersirat dalam pikiranku yang cukup aku sembunyikan dalam-dalam, karena apa ? Karena aku tak memiliki siapa-siapa yang dapat menyentuh hatiku dengan pengertian dengan cukup lembut dengan perasaanku. Aku membutuhkan pendengar, tapi aku benci dengan percakapan terhadap seseorang . Aku meluapkan segala hal yang aku anggap beban kepada diriku sendiri yang bertahan dalam keheningan malam yang cukup nyaman dengan sedikit tetesan yang menyentuh sudut pipiku dalam sandaran pelukanku sendiri yang aku coba senyaman mungkin. Aku kembali menatap langit-langit kamar seolah ada magnet yang menarik perhatianku terus tertuju kearahnya . Detik jam terus berputar tanpa ingin berhenti sejenak . Tepat pada pukul 00.30 aku belum juga terlelap dalam tidurku . Aku menatap handphoneku yang tak ada tanda kehidupan didalamnya tak seperti dulu disetiap sudut malam aku mendengar suaramu sebelum mataku memasuki alam mimpiku . aku meraih gulingku dengan memeluk cukup erat mencari sandaran untuk tangisanku sebelum mengucapkan perpisahan dari dunia nyataku ke alam mimpiku . Alunan lagu ZeeAvi menari-nari ditelingaku . Keheningan yang terbiasa aku rasakan ini seolah menjadi kebiasaan untukku setelah ada yang hilang dari sudut terpencil dihatiku . Aku hanya sendiri, tapi aku tidak kesepian dengan kesendirianku . Aku cukup ditemani dengan bertatapan langsung dengan langit-langit kamar, detupan jam yang sering aku lewatkan untuk mendengarnya lebih jelas , dan keheningan yang cukup setia menanti mataku terlelap dengan tenang . Aku tak pernah  bosan dengan segala hal yang mereka katakana membosankan . Keheningan memlukku cukup nyaman dalam sedikit tangisan sederhana dalam hangatnya selimut membalut setiap sisi lenganku . Aku diam tapi pikiran dan perasaanku seakan berlari tanpa tujuan, meraungi masa lalu dan mencari apa yang akan terjadi setelah adanya hari ini . Cukup rumit jika seseorang mengerti tentangku, aku si penyendiri yang hanya berbaur dengan dunia mayaku tanpa melihat langsung . Aku benci kesepian tapi aku cukup nyaman dalam keheningan malam yang selalu saja bergantian melewati sudut hati kecilku . Apa yang aku lakukan didunia luar berbeda jauh dalam dunia hatiku yang cukup dalam yang benci dengan keramaian padahal selama ini aku mainkan dalam drama yang cukup panjang . Tangisanku semakin mengalir dalam balutan selimut hangatku tanpa membutuhkan siapa-siapa untuk menenangkan hatiku dalam air mata yang semakin berkepanjangan . Entah apa yang aku tangisi ! Aroma tanah yang dibasahi oleh gerimis memasuki sela-sela jendela yang cukup dengan udara sejuknya . Seakan langit ikut menangis menemaniku dalam keheningan malam ini .
Aku ..
cukup menikmati kesendirian tanpa membutuhkan seseorang menenangkanku dalam keheningan yang dipenuhi dengan sedikit tangisan disudut kamarku .
Haruskah aku jelaskan lagi ?
Aku tidak kesepian, aku hanya sedang menikmati kesendirian
Dalam malam yang memelukku dalam keheningan :’)

Created :
Nur Syahriia :)

Comments

Popular Posts