Ceritamu, tulisanku.

   Kini waktunya telah kembali, saya yang yang selalu diam hidup dibawah kerokongan dengan dunia imajinasi yang sangat dalam, saya benar-benar merasakan hal itu. Mimpi-mimpi, harapan, semangat yang selama ini terpenjara seolah kembali meminta kebebasan dalam dunia yang nyata, dalam dunia yang benar-benar berputar. Bukan hanya diam dalam lorong waktu yang terus berpacu.
      Saya tidak tahu harus memulai kembali dari sudut yang mana, saya hampir lupa bagaimana cara menuliskan mimpi dan membuatnya semakin nyata bersama proses yang memang seharusnya menuliskan luka jua. Entah saya menyebutnya apa itu, resolusi-resolusi hanya berhamburan begitu saja, terabaikan tanpa tersentuh oleh sipemilik jiwa yang memiliki mimpi luar biasa, ia pun hampir tak mempercayainya bahwa hal itu bukan hanya sekedar mimpi. Saya menulis untuk diri saya sendiri, hanya saja saya terlalu terbiasa untuk menuliskan hidup orang lain dari sisi yang berbeda, saya belum cukup punya nyali untuk menuliskan hal yang berbau non-fiksi, saya masih terlalu kekanak-kanakan untuk hal yang saya anggap sudah cukup terlalu jauh.    
      Terbiasa membuat saya semakin cinta dengan menjentikkan jari menuliskan kisah hidup orang lain, seakan saya berada diposisi sosok yang saya tuliskan, setidaknya saya cukup mengerti dengan kondisi yang tak bisa dijelaskan, saya hanya bisa menuliskan, tanpa suara, tanpa intonasi, dan cukup dengan sendiri. Hanya dengan berdiskusi melalui imajinasi dan tercipta sebuah paragraf-paragraf semu yang seseorangpun tak pernah tahu siapa yang sedang saya tuliskan. Mungkinkah kamu ? Iya. Percaya atau tidak saya pernah menuliskan tentangmu, tentang hidupmu, tentang sikapmu, tentang duniamu, atau tentang saya dan kamu. Percayalah.    
      Banyak hal yang selalu ingin saya tuliskan, tapi sayangnya ada banyak hal yang tak bisa kalian baca, ada banyak hal yang membuat jari terlalu rapuh untuk menuliskannya, dan ada banyak hal yang bergelantungan diotak kanan meminta untuk dikeluarkan. Tahukah kamu apa itu ? Saya belum cukup berani untuk menceritakan sebuah kenyataan, tanpa ada nama samaran, tanpa ada kepura-puraan, bukankah dunia ini panggung sandiwara ? Akan tiba saatnya kita, kamu, saya, dia, ataupun mereka tertawa dalam kepura-puraan, menangis disudut kenyataan atau mungkin merintih dalam ketidakpastian.
    Saya tahu banyak yang tidak akan mengerti dengan tulisan saya kali ini, maka berbahagialah untuk kamu yang mengerti. Bukankahh saya menulis untuk diri saya sendiri, iya. Saya tidak akan memaksamu untuk mengerti, setidaknya kamu sempat membacanya. Ada banyak mereka diluar sana yang ingin sekali saya tuliskan hidupnya, tapi berdosakah menuliskan hidup orang lain tanpa bertanya ? Baiklah, tetaplah berada disana, karena saya akan tetap berada disini. Memperhatikanmu dari kejauhan dibalik sudut-sudut yang tak kamu sentuh, saya masih berada didekatmu, sangat dekat. Percaya atau tidak saya sangat suka menuliskan segala hal tentangmu, sampai saya sendiri takut untuk menuliskan tentang diri saya sendiri. Entah kenapa, berada dikeramaian seolah saya tetap sendiri, berbeda jika sedang menuliskan tentang hidup kalian, tentang hidupmu leih tepatnya. Saya sibuk dengan dengan pikiran saya sendiri, dengan imajinasi, dengan kepura-puraan untuk berusaha mengerti bagaimana berada diposisimu dan saya berhasil merasakan gejolakmu melalui tulisan.
    Untuk kamu yang sedang membaca tulisan ini, entah kamu mengerti atau tidak. Terimakasih telah menjadi sebagian dari tulisanku, yang berawal dari kata-kata sederhana sampai berakhir menjadi kisah yang menakjubkan sampai saya sendiri tak sadar bagaimana bisa jari-jari saya begitu lancar menekan abjad dengan cerita hidupmu. Tetaplah jalani hidup seperti biasanya, dan bernapas seperti biasanya. Tenanglah saya tidak akan selalu mendobrak jentikkan jemari saya dengan berjuta kisah dihidupmu entah yang telah terjadi ataupun yang masih Tuhan rencanakan untuk terjadi. Sekali lagi, saya terlanjur mencintai imajinasi dan kisah hidupmu dalam sepi. Saya tidak tahu siapa kamu, tapi saya menuliskan tentangmu.   
      Lucu? ..............................             
Ada banyak hal diluar sana yang bisa kamu rasakan. 
  Ada banyak kisah yang tak bisa saya tuliskan.  
      Nur Syahria.

Comments

Popular Posts