Mei

Mulai dari purna sampai mutasi tiba-tiba, kala sampai nala, dan usia duapuluhlima sampai wisuda. Selamat lebaran semuanya. Perihal yang diperkirakan September berakhir di bulan ini, Mei. Yasudah, mau di apa? Kejutan lainnya masih ada, tumor kepala yang ingin sekali tidak diterima, meragukan diagnosa oleh dokter praktek katanya, padahal hanya takut untuk sebuah tindakan lanjutan. Lalu meminta pertolongan ke area yang tidak sama sekali masuk logika.

Hari masih berlanjut dengan undangan pernikahan dan lamaran di mana-mana, makeup membuat subur kulit si acne prone. Haha. Bulan ini menjadi perjalanan jauh terakhir sebelum semuanya di mulai, saya hampir siap, hampir. Rasanya semua cerita terkoneksi dengan baik, pas satu sama lain, waktu yang tepat untuk cerita yang selalu disimpan rapat.

Masih di bulan ini, seseorang sedang berusaha, dua orang lainnya masih penuh tanda tanya. Menebak-nebak bagaimana nantinya, masih disebut rencana, dijalankan atau tidak bergantung dari pemeran utama dan penulis ceritanya. Tidak berharap banyak atas apapun, kontrol kita berujung diberusaha, mengepulkan doa tanpa singgah.

Akhir Mei tiba, yang virtual akhirnya bersua juga, menghabiskan waktu tanpa tapi dan sudah pasti ghibah tanpa disadari. Menemukan banyak di bulan ini, tapi nyaris kehilangan diri sendiri. seperempat abad penuh tanggung jawab, tolong tidak ada sembab.

Rekapan mei yang ditulis di awal Juni. Mau menuliskan lebih banyak, tapi pembaca terlalu kreatif menebak-nebak. 

Comments

Popular Posts